Kelompok Artikel

Jumat, 08 Mei 2020

bandara dibuka kembali

tanggal 24 april 2020 lalu, sebanyak 34 bandara di tutup. katanya sampai 1 juni 2020.

terus, kemarin 19 bandara kembali beroperasi. katanya sih untuk pebisnis saja. dan penumpang harus memenuhi persyaratan untuk protokol pencegahan covid19 juga.

Hmm..

Rabu, 18 Desember 2019

Lesson learned: Rapat Kerja Tahunan


Banda Aceh, 12 Desember 2019


Di tahun pertama bertugas sebagai salah satu dosen di Teknik Sipil, aku dipercaya menjadi salah satu panitia raker.

Kadang-kadang aku sering bertanya pada diri sendiri, “O Jurusan, why always me?”

Tapi yaa ku syukuri saja. Kayak kata Bang Musa, “Mungkin orang-orang mudah komunikasi dengan Ju.”

Dan I put that in mind, ada banyak orang yang menginginkan berada posisi ini, so why not just do your best, Ju!

Selama sehat, bisa berkontribusi, kapan lagi? Semangat selalu, Ju!

Banyak bantu orang, nanti Allah akan memudahkan urusan kita. Mari memberi manfaat sebesar-besarnya untuk sekitar kita. InsyaAllah.

Jadi, apa sih yang aku pelajari dari jadi panitia raker ini? Apa saja yang perlu dilakukan untuk persiapan?

1. Susunan Panitia
Susunan panitia terdiri dari pimpinan jurusan dan prodi, perwakilan bidang (kabid), dan juga panitia pelaksana. Di dalam panitia pelaksana terdapat seksi sekretariat (administrasi), seksi acara, seksi dokumentasi dan publikasi, seksi konsumsi dan seksi perlengkapan.

2. Penetapan Waktu Acara
Penetapan waktu harus dilakukan diawal. Ini sangat penting agar bisa segera melakukan pemesanan venue.

3. Venue (Tempat atau Lokasi Acara)
Ada banyak diskusi mengenai lokasi acara, seperti di pantai. Mempertimbangkan cuaca, Lokasi acara raker kali ini diadakan di hotel. Kalau mau, ruang petemuan yang ada di kampus juga bisa jadi alternatif. Cuma mungkin akan ribet dengan urusan konsumsi dan perlengkapan lainnya. Dan juga tergantung dari budget yang tersedia. Tempat acara harus di book jauh-jauh hari agar lokasi acara mampu menampung semua peserta atau kapasitas memadai.

Jangan lupa, tanyakan ketersediaan infokus, layar, mikrofon, speaker, meja registrasi, sofa dan kebutuhan lainnya kepada pihak hotel. Jika tidak tersedia, kita bisa segera mencari di tempat lain.

4. Konsumsi
Walaupun acara dilakukan di hotel, panitia konsumsi wajib dibentuk. Panitia ini berfungsi sebagai pengawas jika makanan yang tersedia diatas meja habis. Panitia konsumsi juga bisa menyediakan makanan tambahan seperti makanan ringan atau buah-buahan pada saat sesi panel. Terakhir, panitia konsumsi ini juga bisa melakukan bungkus-bungkus makanan yang lebih jika diperlukan, hehe.

5. Dokumen (softcopy and print out)
Beberapa dokumen dan file lainnya yang perlu disiapkan:

1.       Daftar hadir (print)
2.       Susunan acara (print atau tampilkan di salah satu infocus).
3.       Sertifikat (desain dan print)
4.       Spanduk (desain dan cetak)
5.       Undangan (untuk tamu)
6.       Format Raker (dokumen usulan kegiatan dan anggaran untuk tahun mendatang atau 2 tahun setelahnya)
7.       Video hiburan (mungkin isinya gambar-gambar aktivitas dosen dan mahasiswa)
8.       Slide pembuka kegiatan (slide yang ditampilkan ketika kegiatan berlangsung memuat tema kegiatan, seperti spanduk). Jika pada raker ada dua atau tiga sesi kegiatan, maka setiap kegiatan dibuatkan 1 buah opening slide.

6. People
Beberapa orang yang wajib terlibat dalam acara ini antara lain:
1.       MC (mahasiswa, 1 orang)
2.       Laporan Pelaksanaan Acara (Ketua Raker)
3.       Pemberi sambutan (Ketua Jurusan atau yang mewakili)
4.       Pembuka Acara (Dekan atau yang mewakili)
5.       Pembaca doa (mahasiswa, 1 orang)
6.       Notulen (mencatat jalannya kegiatan dari awal hingga akhir) (mahasiswa, 1 orang)
7.       Operator laptop dan infocus (mahasiswa, 1 orang)
8.       Front liners (untuk menjaga meja registrasi) (mahasiswa, 2 orang)
9.       Fotografer (mahasiswa, 1 orang)
10.   Videografer (mahasiswa, 1 orang)
11.   Moderator (dosen), jika ada sesi diskusi atau panel.
12.   Tim Perlengkapan (dosen dan 2 mahasiswa)
13.   Tim konsumsi (dosen dan 1 mahasiswa)
14.   Semua dosen yang bersedia membahas dokumen raker.

Setiap kegiatan pasti ada kendala-kendalanya, berikut beberapa tips agar acara dapat berjalan lancar:

1.       Komunikasi dan koordinasi
Komunikasi dan koordinasi adalah dua hal yang paling penting dalam melaksanakan sebuah acara. Kedua hal ini tidak bisa dipisahkan. Komunikasi adalah pembicaraan dua arah, memberi dan menerima pendapat. Bukan hanya memerintah, tetapi juga mendengarkan dan membuka diri untuk saran-saran dan hal-hal yang membangun. Koordinasi antar panitia sangat diperlukan agar semuanya sepaham dalam suatu keputusan.

2.       Mengambil keputusan
Dalam melaksanakan suatu kegiatan, memang akan ada pro dan kontra. Ada banyak pendapat yang berseliweran dan ada banyak kepala yang ingin didengarkan. Tetapi, untuk memperlancar acara, ambillah sebuah keputusan. Keputusan yang baik menurut kita berdasarkan pendapat-pendapat orang-orang yang terlibat didalam suatu organisasi ini.

3.       Libatkan mahasiswa
Mahasiswa adalah resources yang paling mudah diajak koordinasi dalam sebuah acara. Beri arahan yang jelas, beri kepercayaan, mereka bisa membantu dalam banyak hal.

4.       Abaikan toxic people (jika ada)
Orang-orang recok atau toxic people exist everywhere. Jangan heran kalau ada orang yang berkomentar bahwa apapun yang kamu lakukan adalah salah. Just senyumin saja dan be nice. Perlakukan ia sama seperti kamu memperlakukan orang lain. Terima pendapatnya jika memang mendukung kesuksesan acara, dan abaikan jika mengganggu acara.

Sekian lesson learned dari raker kemarin. Semoga bermanfaat.

NB: Ini hanya pendapat personal. Tidak ada niat merugikan siapapun ataupun mengdiskreditkan siapapun. Jika bermanfaat, silakan diambil. Jika tidak bermanfaat, dilewati saja. Tips ini mungkin juga  tidak applicable untuk tempat kerja kalian.

First Time jadi Penguji III


Hari ini, untuk pertama kali, aku jadi Penguji pada seminar proposal. Penguji III. Ada rasa grogi dan deg-dengan.

What should I do in the seminar room?

How to start to comments on something?

Apakah komentarku benar?

Apakah ilmuku cukup untuk menguji mahasiswa ini?

Apakah hal-hal yang akan aku sampaikan akan membuatku terlihat bodoh?

Begitu banyak pikiran-pikiran buruk datang ke otakku.

Hey insecurities! Please go away!

Beruntung, alhamdulillah, mahasiswa tersebut kasih buku proposal penelitiannya beberapa hari sebelum hari H. Aku sempat baca dan menulis beberapa komentar pada buku tersebut. Dan rupanya, hal-hal yang aku tulis sebagai masukan untuk proposal itu dibahas duluan oleh penguji yang lain. Ku merasa sedikit pede. Well, I think what I wrote is right. Jadi aku hanya menambahkan saja dan fokus ke hal-hal yang belum dibahas oleh penguji lainnya.

Rupanya ada banyak hal yang bisa dieksplor dari sebuah proposal. Selain konsep atau konten yang akan dibahas, teknik penulisan dan teknik pengumpulan data juga patut dibahas dan menjadi masukan bagi mahasiswa.

So, I think I did it well! Alhamdulillah.

Sabtu, 29 September 2018

Sebuah Profesi: Review bulan ke-3 bekerja sebagai asisten team leader

Akhir Juli 2018, aku ditelpon oleh salah satu dosenku. Beliau memintaku menemui beliau, untuk membantu salah satu pekerjaan beliau. Istilah kasarnya, ‘back up’ pekerjaan beliau sebagai ketua tim dalam pekerjaan itu.

Di kota kecil seperti Banda Aceh ini, dalam dunia pekerjaan sepertiku, kalau kamu tidak bisa mendefenisikan diri kamu siapa, ya kamu tidak akan jadi apa-apa. Dan kamu tidak akan menjadi siapa-siapa.

Case 1

Seorang tetangga bertanya, “Kamu kerja dimana?”

“…..”

Case 2

“Kok di rumah terus, katanya kerja?”

“……..”

Lalu berakhir dengan dongkol. Padahal tetangga adalah orang-orang yang seharusnya berhubungan baik dengan kita.

Untuk itu, sebaiknya kita bisa menjelaskan tentang diri kita dengan baik.

“Aku adalah seorang freelancer.”

“Apa itu freelancer?”

“Freelancer adalah seseorang yang bekerja dengan satu atau beberapa employer/buyer, tanpa terikat lokasi.”

“Aku bisa kerja dimana yang aku suka. Bisa di rumah, di perpustakaan, ataupun di warung kopi/cafĂ©.”

Aku gak punya jawaban seperti orang-orang, aku tidak punya kantor. Kalau mau duduk di kantor, ya ke kantor bapak dosen tersebut.

Case 3

Seorang tetangga bertanya, “Apa pekerjaanmu?”

Kebanyakan orang seperti aku akan menjawab, “Membantu dosen.”

Pertanyaan berlanjut, “Asisten dosen? Mengajar dimana?”

Diam sejenak, “Aku tidak mengajar.”

“Terus ngapain dong?” tanyanya lagi.

“Merencanakan sistem transportasi.”

“Oh..” 

Aku tau, dia pasti tidak mengerti.

Ada dua hal yang ingin aku beritahu.  Pertama, pekerjaan dosen itu tidak hanya mengajar. Mereka bisa meneliti, melakukan pengabdian masyarakat dan juga bisa berjualan, kalau mereka mau.

Kedua, ada profesi namanya perencana transportasi. Biasanya dikerjakan oleh konsultan atau pegawai Dinas Perhubungan secara swakelola. 

Orang-orang yang baru berkecimpung di bidang ini secara profesional menamakan diri mereka dengan sebutan perencana transportasi muda (junior transport planner). 

Di Aceh, masyarakat tidak familiar dengan profesi ini. 

Kenapa? Karena kita sangat tertinggal. Kita dulu asik perang dan sekarang sibuk main sosmed dan edit vidio. Hahaha. Becanda. Kalau kamu gak gitu, aku gak maksud kamu kok. Tenang aja.

Masyarakat Aceh mungkin taunya kalau kerja kantor itu adalah  PNS, mengajar di sekolah namanya guru, yang jualan disebut toke. 

Mungkin karena dalam Bahasa Aceh kita tidak mengenal atau tidak punya banyak kata dalam kategori profesi. 

[Challenge] Coba sebutkan nama-nama profesi dalam Bahasa Aceh? 

Kita terbiasa menyebut tempat ketika bekerja. Kita terbiasa menyebut job desk ketika ditanya pekerjaan. Tidak menyebutkan nama pekerjaan.

Orang-orang yang kerja di Bank tidak disebut banker, teller, cs dan sebagainya. Mungkin karena dulu profesi-profesi itu tidak ada di Aceh, terus orang-orang dulu terlalu malas menjelaskan apa pekerjaan mereka ke orang-orang atau bahkan juga tidak terlalu peduli dengan nama profesi, maka terjadilah seperti sekarang, kalau kamu sudah selesai kuliah, kamu akan ditanya, “Kerja dimana?”

Menurutku, kalimat "kerja dimana" tidak lagi relevan dengan perkembangan teknologi komunikasi dan komputerisasi (jaman digital) yang membuat orang-orang bisa bekerja dimana saja. 

Selanjutnya, kita sebagai orang aceh masih terbawa rasa inferior yang diwariskan kaum penjajah. Takut dianggap sombong kalau mendefenisikan diri sendiri dengan sesuatu yang tidak familiar. Menurutku, itu wajar terjadi, karena kita dijajah ratusan tahun. Namun, itu adalah salah satu warisan masa kolonialisme yang harus kita ubah. Dan tugas kita sebagai generasi muda memperkenalkan nama-nama profesi ke masyarakat dengan cara yang baik dan kalau bisa diciptakan Bahasa Aceh untuk nama profesi tersebut. Jangan langsung emosi ketika ditanya, “Kerja dimana?”

Sori, distraksinya panjang. Balik lagi ke perencana transportasi muda (junior transport planner). Lalu apa yang dikerjakan oleh seorang perencana transportasi?

Perencana transportasi ini bertanggung jawab untuk mengembangkan strategi-strategi transportasi, seperti kebutuhan pengguna transportasi (jalan, angkutan umum, kendaraan pribadi) termasuk pejalan kaki dan pengguna sepeda. 

Kalau kamu pengguna jalan, kamu masuk sasaran kami.
Kalau kamu pengguna motor/mobil/becak, kamu masuk sasaran kami.
Kalau kamu pengguna sepeda, kamu masuk sasaran kami.
Kalau kami pengguna angkutan umum, kamu masuk sasaran kami.
Bahkan kalau kamu pejalan kaki pun, kamu masuk sasaran kami.

Maksudnya, kamu adalah orang-orang yang ingin kami beri kenyamanan dan tertib hidup-nya dalam hal bertransportasi. Kami tidak peduli kamu kaya atau miskin, hitam atau putih, tua atau muda, cantik atau genteng, jelek atau sangat jelek, kami ingin semuanya mendapat hak yang sama dalam bertransportasi.
Strategi-strategi yang kami tawarkan juga mempertimbangkan kondisi lingkungan, pembiayaan, serta keamanan dan keselamatan pengguna transportasi.

Jadi secara gak langsung, kami bekerja untuk mempermudah hidup kalian. Iya, kalian, khususnya masyarakat Aceh. Pengguna jalan di Aceh. 

Kami memikirkan bagaimana agar kalian gak perlu menghabiskan uang yang banyak tapi bisa sampai ke tujuan perjalanan dengan aman, nyaman, dan selamat. Kami memikirkan bagaimana caranya agar tujuan kalian terpenuhi tanpa merusak lingkungan dan berkelanjutan (bisa dimanfaatkan juga oleh anak cucu kita nanti). Kami bekerja untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

That’s all you should know about what we do. Tentang hal-hal lainnya di luar kuasa kami, biar mereka bertanggungjawab dengan tuhan mereka masing-masing. Yang kami minta cuma satu, dukung kami ya.

Gimana caranya? 
Kalau kamu pengguna jalan, lambatkanlah kendaraan kalian ketika lampu kuning menyala, bukan semakin kencang.
Kalau kamu pengguna transportasi, mudahkan kami mengakses data diary perjalanan kalian sehari-hari.
Kalau kamu bekerja di instansi terkait, beri masukan dan mudahkan kami akses data.
Kalau kamu pengguna kendaraan pribadi, sesekali cobalah naik angkutan umum.
Kalau kamu pengguna sosial media, promosikanlah cara bertransportasi yang baik.
Do a little as you can ;)

Tetap semangat, hati-hati di jalan!